Total Tayangan

Popular Posts

Find Us On FB

Rabu, 20 November 2013

Piranti interaktif (output)


Piranti output
1.       Monitor
Jenis monitor
Dengan perkembangannya yang sangat pesat, saat ini terdapat tiga jenis teknologi monitor. Ketiga golongan teknologi tersebut adalah CRT (Cathode Ray Tube), Liquid Crystal Display (LCD) dan Plasma gas.
  • CRT ( Chatode Ray Tube )
Pada monitor CRT, layar penampil yang digunakan berupa tabung sinar katoda. Teknologi ini memunculkan tampilan pada monitor dengan cara memancarkan sinar elektron ke suatu titik di layar. Sinar tersebut akan diperkuat untuk menampilkan sisi terang dan diperlemah untuk sisi gelap. Teknologi CRT merupakan teknologi termurah dibanding dengan kedua teknologi yang lain. Meski demikian resolusi yang dihasilkan sudah cukup baik untuk berbagai keperluan. Hanya saja energi listrik yang dibutuhkan cukup besar dan memiliki radiasi elektromagnetik yang cukup kuat.
Monitor CRT (Chatode Ray Tube)
  • LCD ( Liquid Cristal Display )
Monitor LCD tidak lagi menggunakan tabung elektron tetapi menggunakan sejenis kristal liquid yang dapat berpendar. Teknologi ini menghasilkan monitor yang dikenal dengan nama Flat Panel Display dengan layar berbentuk pipih, dan kemampuan resolusi yang lebih tinggi dibandingkan dengan CRT. Karena bentuknya yang pipih, maka monitor jenis flat tersebut menggunakan energi yang kecil dan banyak digunakan pada komputer-komputer portabel.
Kelebihan yang lain dari monitor LCD adalah adanya brightness ratio yang telah menyentuh angka 350 : 1. Brigtness ratio merupakan perbandingan antara tampilan yang paling gelap dengan tampilan yang paling terang.
Liquid Crystal Display menggunakan kristal liquid yang dapat berpendar. Kristal cair merupakan molekul organik kental yang mengalir seperti cairan, tetapi memiliki struktur spasial seperti kristal. (ditemukan pakar Botani Austria – Rjeinitzer) tahun 1888. Dengan menyorotkan sinar melalui kristal cair, intensitas sinar yang keluar dapat dikendalikan secara elektrik sehingga dapat membentuk panel-panel datar.
Lapisan lapisan dalam sebuah LCD :
  • Polaroid belakang
  • Elektroda belakang
  • Plat kaca belakang
  • Kristal cair
  • Plat kaca depan
  • Elektroda depan
  • Polaroid depan
Elektroda dalam lapisan tersebut berfungsi untuk menciptakan medan listrik pada kristal cair, sedangkan polaroid digunakan untuk menciptakan suatu polarisasi.
Dari sisi harga, monitor LCD memang jauh lebih mahal jika dibandingkan dengan monitor CRT. Dan beberapa kelemahan yang masih dimilikinya seperti kurang mampu digunakan untuk bekerja dalam berbagai resolusi, seperti misalnya monitor dengan resolusi 1024 X 768 akan terkesan agak buram jika dipekerjakan pada resolusi 640 X 420. Tatapi akhir-akhir ini kelemahan tersbut sudah mulai di atasi dengan teknik anti aliasing.
LCD berwarna menggunakan dua jenis teknik untuk menghasilkan warna, yaitu passive matrix dan active matrix :
Passive Matrix
Teknologi yang digunakan lebih murah dibandingkan active matrix. Pada LCD jenis ini terdapat sederetan transistor di atas (sumbu x) dan di samping kiri (sumbu y) monitor. Transistor-transistor ini memberi energi pada piksel. Piksel merupakan pertemuan dari pancaran transistor sumbu x dan sumbu y. oleh karena hal tersebut maka teknologi ini sering juga disebut Dual Scan monitor.
Kelemahan teknologi ini, monitor harus dilihat secara tegak lurus. Jika dipandang dari sudut agak menyamping, maka tulisan pada monitor tidak akan terlihat. Kelemahan lain, jika ada transistor yang mati, maka akan terlihat adanya garis gelap melintang atau tegak lurus pada layar monitor.
Pada teknologi passive matrix yang lebih baru seperti CSTN (Color Super-Twisted Nematic), DSTN (Double Layer Super-Twis Nematic), dan HPA (High-Performance Addressing), kecerahan citra lebih bagus.
Active Matrix
Menggunakan teknologi Thin Film Transistor (TFT). Hasil warna yang diperoleh sebagus CRT, namun teknologinya mahal. Active matrix memiliki transistor yang memancarkan cahaya sendiri pada masing-masing piksel, sehingga warnanya lebih cerah, dan tak harus dilihat dengan sudut pandang tegak lurus. Namun karena adanya banyak transistor ini, mengakibatkan pemakaian daya jenis monitor ini lebih tinggi dan kemungkinan kerusakan pada piksel lebih besar.
LCD (Liquid Cristal Display)
  • Plasma gas atau Organic Light Emitting Diode (OLED)
Monitor jenis ini menggabungkan teknologi CRT dengan LCD. Dengan teknologi yang dihasilkan, mampu membuat layar dengan ketipisan menyerupai LCD dan sudut pandang yang dapat selebar CRT.
Plasma gas juga menggunakan fosfor seperti halnya pada teknologi CRT, tetapi layar pada plasma gas dapat perpendar tanpa adanya bantuan cahaya di belakang layar. Hal itu akan membuat energi yang diserap tidak sebesar monitor CRT. Kontras warna yang dihasilkan pun lebih baik dari LCD. Teknologi plasma gas ini sering bisa kita jumpai pada saat pertunjukan-pertunjukan musik atau pertandingan-pertandingan olahraga yang spektakuler. Di sana terdapat layar monitor raksasa yang dipasang pada sudut-sudut arena tertentu. Itulah monitor yang menggunakan teknologi plasma gas.
Plasma Gas
2.       Printer
memang banyak sekali di dunia ini, dari beragam printer sampai ke dalam printer masa sekarang digunakan banyak sekali. Printer adalah sebuah output yang mungkin banyak orang sebut hasil dari printer adalahhardcopy. Apa sih printer itu? Nah itu yang akan Santekno bahas kali ini.
Printer adalah suatu alat untuk mencetak tulisan  (dokumen) yang terlihat pada layar monitor dan lain-lain yang terkandung dalam komputer termasuk data yang tersimpan.
Evolusi Printer adalah sebagai berikut.
  • Mesin ketik mekanik
  • Mesin ketik elektrik
  • Printer dot matrix
  •  Printer  Ink jet
  • Printer laser jet
Pada dasarnya printer itu terbagi menjadi 2 kategori diantaranya yaitu :
1.     Impact, printer ini menggunakan mekanisme yang menyentuh kertas untuk dapat menghasilkan cetakan, yang termasuk ke dalam kategori ini diantaranya Karakter Printer dan Dot Matrix Printer
2.     Non Impact, printer jenis ini tidak menyentuh kertas untuk dapat menghasilkan cetakan. Yang termasuk ke dalam kategori ini diantaranya Inkjet Printer, Laser Printer,Solid Ink Printers, Dye Sublimation Printers, Thermal Wax Printers, Thermal Autochrome Printers, Plotter.

A. Dot Matrix Printer

Gambar Dot Matrix Printer
Dot Matrix Printer menggunakan serangkaian pin kecil dan pita tinta, menyebabkan tinta berpindah pada kertas pada titik sentuhannya.
  • Printer jenis dot matrix membentuk karakter yang tercetak berasal dari sejumlah titk-titik (dot).
  • “Head” Printer dot matrix mempunyai element yang terdiri dari jarum-jarum yang menekan pita (ribbon) sehingga dapat mencetak pada kertas.
  • Cara mencetak tersebut dinamakan “IMPACT”.
  • Kelebihan dari printer dot matrix adalah kecepatan cetaknya yang mencapai 400 cps, sekitar lima kali lebih cepat dari Letter quality dan dapat mencetak grafik.
  • Kelemahan dot matrix adalah kualitas hurufnya tidak sebagus letter Quality.
  • Kelemahan lainnya adalah proses mencetak dari kiri ke kanan, kemudian dari kanan ke kiri pada baris berikutnya sehingga untuk mencetak satu baris teks menjadi lambat.
  • Matrix dalam matematika, array segi empat terdiri dari jumlah atau ekspresi yang ditetapkan oleh baris dan kolom.
  • Dot tanda titik bisa juga disebut point.
  • Dot Matrix Printer printer berbasis matrik titik. Printer yang bekerja dengan menjalankan jarum di atas pita tinta.
  • Head dari printer jenis ini, terdiri atas 7 atau 9 ataupun 24 jarum yang tersusun secara vertikal dan membentuk sebuah kolom.
  • Pada saat bekerja, jarum yang ada akan membentuk character images melalui gesekan-gesekan jarum pada karbon dan kertas.
  • Printer jenis ini juga merupakan character printer.
  • Kecepatannya sangat bervariasi, tapi untuk Epson LX-80, adalah 80 caharacter per second.
  • Cara kerja dot matrix yang mirip mesin tik ini bisa diaplikasiin juga buat pencetakan beberapa kertas sekaligus, dengan kertas karbon yang diselipkan di tiap halaman kertas.

B. Character Priter


Character Printer. Menggunakan prinsip mesin ketik, dan serangkaian bar dengan karakter (huruf  dan angka) yang timbul, karakter yang sesuai dipukulkan pada pita tinta untuk mendapatkan cetakan. Printer “Leter Quality” adalah suatu alat yang dapat mencetak dengan kualitas seperti “mesin tik” dengan hasil lebih padat dan jelas. Jenis “Letter Quality” menggunakan element untuk mencetak huruf-huruf, seperti mesin tik elektrik buatan IBM yang menggunakan element bola. Kelemahan “Letter Quality” printer adalah Kecepatan rata-rata berkisar hanya 8-80 karakter per-detik. Tidak dapat mencetak grafik.


C. InkJet Printer


InkJet Printers menggunakan serangkaian nozle yang menyemprotkan tinta secara langsung ke kertas.
Printer inkjet diproduksi secara masal sekitar tahun 1980-an. Canon mengklaim telah menemukan apa yang disebut teknologi “Bubble jet” tahun 1977. Ketika seorang peneliti sengaja menyentuh sebuah jarum suntik tinta diisi dengan solder besi panas dan ternyata panas memaksa setetes tinta keluar dari jarum, semenjak itu mulailah mengembangkan metode pencetakan baru.

Printer Inkjet menggunakan tinta dengan proses “Penyemprotannya” menggunakan muatan listrik, sehingga lebih tenang dan mempunyai kecepatan tinggi yaitu s/d 270 cps.
Dapat dilengkapi dengan tinta berwarna. Kelemahannya printer ink jet harus menggunakan kertas khusus sehingga cetakan harus kering sebelum warna lain menimpanya. Printer Inkjet memiliki beberapa kelebihan dan kelemahan dari printer laser.
  • Kemampuan printer dalam warna-cetak.
  • Harga printer inkjet yang lebih murah dari printer laser.
  • Printer Inkjet lebih mahal dalam hal penggunaan dan pemeliharaan.
  • Cartridges perlu diisi lebih sering, biaya cetak inkjet sekitar 10 kali lebih banyak dari pencetakan laser.
  • Apabila mencetak dengan kualitas baik, diperlukan kertas khusus (foto dsb...).

D. Laser Printer

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEix-yr_LCaZnRd1anAgXs55n94MsUweRNO8C29Wc-xWkBxwyeMdErejSyMTrDwDyyQRMYEpgDsjlj6SW4OophihvR2rsqQeDD2i62ZZDcqfA8fqp6oaroZyvf1GpZ3SudiGNhyvHgHVKWs/s320/printer-laser.jpg

Laser printers menggunakan tinta kering (toner), listrik statis, dan panas untuk melakukan pencetakan. Prinsip kerjanya sama dengan mesin fotocopy. Cara kerja printer ini hampir sama dengan mesin fotocopy, perbedaanya pada mesin fotocopy bayangannya difokuskan pada silinder yang berputar, sedangkan laser printer bayangannya diciptakan dengan titik per titik oleh semiconductor laser. Kualitas tulisan laser hampir sama dengan letter quality karena 1cm terdiri dari 750 titik-titik. Kecepatan mencetaknya adalah 8 halaman permenit. Kelemahannya mahal.

E. Solid Ink Printer

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhMhRyR7YsRM8Sl9DW4ZDHUbdym7g4MedIsnCc15kT-aXhPso5QKeBDpOwBBF6-01cTauopja7JtP5m0V1yc4oOAsuxW1Yf2PkTPFn6PFKdlYKK-1WT0cC0UMuF8PagYgMXT93raC3oqcM/s320/printer-solid-ink.jpg
Solid Ink Printers menggunakan batangan lilin seperti tinta yang dilelehkan dan disemprotkan pada kertas. Lilin ini kemudian mengering pada kertas.


F. Dye Sublimation Printer

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEghBDToo2W9H7ecLJVaVpk2-a0Kv96YRf6ksolTCq6ADScLV9HssyZR8XhLRhI4o5-f_CMdrGYzgs_tXqhAhU8zwkkx1seGcc4XhKQw7AAWAHypULrwbfrTXNx9rD-TVnhll3QLmVLoKFU/s320/Printer-Dye-Sublimation.jpg

Dye Sublimation Printers menggunakan gulungan film transparan yang panjang yang memiliki warna merah, biru, kuning, dan abu-abu. Yang terdapat dalam film ini adalah 4 warna dasar yang digunakan dalam pencetakan (CMYK). Head print menggunakan elemen dengan suhu yang bervariasi bergantung pada warna yang diinginkan. Pewarna diuapkan dan diserap permukaan kertas sebelum kembali menjadi padat.


G. Thermal Wax Printer


Thermal Wax Printers. Semacam hybrid dari teknologi Solid Ink dan Dye Sublimation. Menggunakan pita warna CMYK. Pita warna melewati head print yang memiliki serangkaian pin yang dipanaskan. Pin ini mencairkan lilin dan merekatkannya pada kertas hingga mengeras kembali. Kualitas thermal printer sama dengan printer dot matrix karena prinsip kerjanya sama. Perbedaannya thermal printer menggunakan panas dan bukan tekanan atau impact. Keuntungan dari thermal printer adalah lebih tenang dan mempunyai kecepatan tinggi yaitu 6 halaman per-menit. Kelemahannya adalah harus menggunakan kertas khusus (thermal paper).


H. Thermal Autochrome Printer


Thermal Autochrome Printers Berbeda dengan jenis printer lainnya, warna tidak terletak pada printer melainkan pada kertas yang akan dicetak. Terdapat tiga lapisan (Cyan, Magenta, Yellow) pada kertas dan setiap lapisan diaktifkan dengan suhu tertentu. Print head melewati kertas tiga kali dengan memberikan suhu yang sesuai dengan lapisan warna yang diperlukan.


I. Plotter


Plotter merupakan salah satu peralatan output yang digunakan untuk menggambar grafik dan lain-lain.
Perbedaannya dengan printer, plotter menggunakan sistem digital to analog. Contoh plotter grafik adalah ECG (Electro Cardiograph) yaitu alat yang digunakan untuk mengetahui potensial dari denyutan jantung, contoh lain seismograph untuk mencatat getaran “gempa”. Plotter dapat menggambar grafik pada kertas, plastik, maupun pada plastik transparan untuk digunakan dalam proyektor.

3.     Speaker
4.       Speaker, Pengeras suara atau speaker adalah transduser yang mengubah sinyal elektrik ke suara dengan cara menggetarkan komponennya yang berbentuk selaput. Dalam setiap sistem penghasil suara, penentuan kualitas suara terbaik tergantung dari speaker. Sistem pada speaker adalah suatu komponen yang membawa sinyal elektronik, menyimpannya dalam CDs, tapes, dan DVDs, lalu mengembalikannya lagi ke dalam bentuk suara aktual yang dapat didengar. Pada dasarnya, speaker merupakan mesin penterjemah akhir, kebalikan dari mikrofon. Speaker membawa sinyal elektrik dan mengubahnya kembali menjadi getaran untuk membuat gelombang suara. Speaker menghasilkan getaran yang hampir sama dengan yang dihasilkan oleh mikrofon yang direkam dan dikodekan pada tape, CD, LP, dan lain-lain. Speaker tradisional melakukan proses ini dengan menggunakan satu drivers atau lebih.



0 komentar:

Posting Komentar